Dalam dunia logistik dan distribusi barang, pallet kayu menjadi pilihan utama yang telah digunakan secara luas selama puluhan tahun. Namun, banyak pelaku industri masih bertanya-tanya: seberapa kuat sebenarnya pallet kayu itu? Apakah daya tahannya mampu mengimbangi beban berat dan penggunaan berulang? Atau justru menyimpan risiko tersembunyi?
Daftar Isi

Artikel ini akan mengupas secara komprehensif mengenai kekuatan pallet kayu, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta risiko yang perlu dipertimbangkan oleh para pelaku logistik dan pemilik usaha.
Kekuatan Pallet Kayu Berdasarkan Pengalaman Lapangan
Pallet kayu, terutama yang berbahan dasar kayu keras seperti jati, meranti, atau mahoni, terbukti mampu menopang beban statis hingga 1–2 ton, tergantung pada konstruksi dan kualitas bahan. Di lapangan, banyak perusahaan manufaktur dan ekspor menggunakan pallet kayu untuk produk dengan bobot besar seperti:
- Mesin industri
- Produk kimia dalam drum
- Material konstruksi seperti keramik dan semen
Pengalaman pengguna menunjukkan bahwa pallet kayu bisa bertahan hingga 2–5 tahun jika disimpan di tempat kering dan tidak terlalu sering dipindah secara kasar.
Faktor-Faktor yang Menentukan Daya Tahan Pallet Kayu
Jenis Kayu dan Kadar Kelembapan
Kekuatan pallet sangat bergantung pada jenis kayu yang digunakan. Kayu keras memiliki densitas lebih tinggi dan lebih tahan terhadap tekanan. Selain itu, kadar air (moisture content) sangat memengaruhi kekuatan struktur kayu. Kayu yang terlalu lembap cenderung lebih mudah melengkung, lapuk, atau berjamur.
Desain dan Konstruksi Pallet
Pallet dengan desain full perimeter atau double-deck memberikan distribusi beban lebih merata. Pallet yang disusun dengan paku galvanis dan teknik press lebih stabil dan tidak mudah patah.
Beban dan Frekuensi Penggunaan
Pallet yang digunakan untuk beban dinamis (misalnya saat diangkat dengan forklift) memiliki risiko kerusakan lebih besar dibanding beban statis. Begitu pula pallet yang dipakai berulang kali tanpa pemeriksaan rutin akan lebih cepat rusak.
Potensi Risiko dalam Penggunaan Pallet Kayu
Meski kuat, pallet kayu juga menyimpan sejumlah risiko yang perlu diantisipasi:
Rentan Terhadap Rayap dan Jamur
Pallet kayu dapat menjadi sarang rayap dan jamur jika disimpan dalam kondisi lembap atau tidak diperlakukan dengan heat treatment (ISPM 15).
Cedera Akibat Paku Menonjol atau Kayu Retak
Kondisi fisik pallet kayu yang retak atau memiliki paku menonjol dapat menimbulkan risiko cedera bagi pekerja di gudang.
Potensi Kontaminasi Produk
Untuk industri makanan dan farmasi, pallet kayu memiliki potensi kontaminasi yang lebih tinggi dibandingkan pallet plastik atau logam, karena sifatnya yang menyerap cairan dan menyimpan mikroorganisme.
Alternatif dan Rekomendasi Pemilihan Pallet
Jika kebutuhan logistik Anda menuntut kebersihan, daya tahan, dan keamanan tinggi, maka mempertimbangkan pallet plastik sebagai alternatif adalah langkah strategis. Namun, jika Anda mengutamakan harga lebih ekonomis dan kemudahan reparasi, pallet kayu tetap menjadi pilihan yang layak, asalkan dikelola dengan perawatan berkala.
Penutup
Kekuatan pallet kayu bukan hanya ditentukan oleh jenis bahan bakunya, tapi juga oleh bagaimana ia dirancang, digunakan, dan dirawat. Dalam konteks B2B, pemahaman menyeluruh tentang daya tahan dan risiko pallet kayu dapat membantu Anda membuat keputusan logistik yang lebih efisien dan aman.